Selasa, 15 November 2016

HIDROLOGI DAS (Presipitasi, Evaptranspirasi, Intersepsi dan Air Permukaan, Air bawah Permukaan)

BAB VII

Presipitasi, Intersepsi, dan Evaptranspirasi

a.       Presipitasi

Presipitasi merupakan curahan air dari atmosfer ke permukaan bumi. Sumber utama presipitasi di daerah tropis berasal dari curah hujan. Unsur yang penting dalam presipitasi adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam satuan kedalaman curah hujan (mm) dan intensitas curah dinyatakan dalam jumlah hujan per satuan waktu. Klasifikasi intensitas hujan dapat dinyatakan seperti pada Tabel 1.2. atau Tabel 1.3.

b. Evapotranspirasi
Evapotraspirasi merupakan gabungan dari peristiwa evaporasi dan transpirasi. Evaporasi (penguapan) adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah serta permukaan air ke udara. Sedangkan peristiwa penguapan dari tanaman disebut transpirasi. Dengan demikian, penguapan air dari permukaan tanah, permukaan air dan tanaman secara bersama-sama disebut evapotranspirasi.



c.       Intersepsi
Intersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti. Proses intersepsi terhadap curah hujan dari tutupan vegetasi adalah sebagai salah satu proses dalam siklus hidrologi dalam hutan. Air hujan yang jatuh menembus tajuk vegetasi dan menyentuh tanah akan menjadi bagian air tanah. Besarnya intersepsi tidak dapat dihitung secara langsung karena morfologi tajuk tanaman yang beragam sehingga sulit untuk dilakukan pengukuran, namun nilai intersepsi pada ekosistem hutan dapat dihitung dengan mengukur besarnya curahan tajuk dan aliran batang pada vegetasi. Intersepsi dapat diketahui jika kedua nilai tersebut diperoleh, nilai intersepsi merupakan perbedaan dari besarnya presipitasi total (Pg ) dengan presipitasi bersih (Pn ).

Secara matematis besarnya intersepsi dinyatakan dengan
npgI = P − dengan nilai= n P (throughfall (Tf ) + stemflow (S f ) ), nilai Pg didapatkan dari hasil pengukuran di daerah kajian. Nilai persentase intersepsi hujan pada tajuk vegetasi di daerah hutan hujan tropis adalah bervariasi (Asdak, 1995). Hujan terintersepsi oleh tajuk vegetasi sebesar 21% dari total air hujan total di hutan campuran Jawa Barat (Calder et al,1986 dalam Asdak, 1995). Sementara pada hutan yang tidak lebat dan telah dilakukan banyak penebangan persentase intersepsi tajuk berkurang hingga 6% dari total intersepsi sebesar 11% (Asdak et al, 1998).
Besarnya intersepsi bervariasi antara 35 – 55%,  
Besar intersepsi hujan berkisar antara 35 – 75% dari keseluruhan ET di atas tegakan pohon/hutan 
Di hutan hujan tropis berkisar antara  10 – 35% dari CH total
    Besarnya air yang tertampung dipermukaan tajuk, batang dan cabang vegetasi (Kapasitas simpan Intersepsi/Canopy storage capacity) yang ditentukan oleh bentuk,kerapatan dan tekstur vegetasi
    Air hujan yang jatuh pada permukaan tajuk akan turun melaluiØ sela-sela daun, batang dan cabang atau antar tajuk dan batang vegetasi




BAB VIII
Air Permukaan dan Air Bawah Permukaan   

a.       Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada pada permukaan bumi. Yang termasuk air permukaan adalah sebagai berikut:


Sungai
Yang dimaksud dengan sungai adalah daratan yang lebih rendah dari daerah sekitarnya yang merupakan tempat mengalirnya air dari hulu sampai ke muara.
Sungai dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut:
  • Sungai berdasarkan sumber airnya, dibedakan atas:
  1. Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan;
  2. Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari gletser (salju yang mencair);
  3. Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari hujan dan gletser.
  • Sungai berdasarkan volume airnya, dibedakan atas:
  1. Sungai permanen, yaitu sungai yang airnya tetap sepanjang tahun;
  2. Sungai periodik, yaitu sungai yang airnya tidak tetap, yaitu kering pada musim kemarau dan di aliri air pada saat musim penghujan.
Danau
Danau adalah daratan yang cekung dan terisi oleh air. Pada umumnya danau ini relatif luas.
Danau dibedakan menjadi 5 (lima) macam, yaitu:
  • Danau vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena letusan gunung api;
  • Danau tektonik, yaitu danau yang terjadi karena air yang mengisi bekas terjadinya gerakan kulit bumi (dislokasi);
  • Danau tektovulkanik, yaitu danau yang terjadi karena letusan gunung api sekaligus pergeseran kulit bumi;
  • Danau buatan, yaitu danau yang sengaja dibuat untuk kepentingan kehidupan manusia dengan cara membendung sebuah sungai.
Manfaat danau
Manfaat danau antara lain:
  • Danau di manfaatkan untuk usaha perikanan
  • Sebagai tempat rekreasi
  • Penyuplai air kebutuhan air
  • untuk pengairan lahan pertanian
  • Sebagai pembangkit tenaga listrik
  • Pengendalian banjir
Rawa

Rawa adalah daratan yang rendah dan digenangi oleh air yang umumnya terdapat di daerah dataran rendah atau sepanjang tepi pantai. Oleh karena itu, ada pula daerah rawa yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Daerah tersebut dinamakan daerah pasang surut karena pada saat air laut pasang, tanah rawa terendam air dan ketika surut sebagian rawa tetap tergenangi air. Pada rawa masih terdapat ciri-ciri kehidupan darat.

 b.       Air Bawah Permukaan

Air tanah atau air bawah permukaan bumi tersimpan di dalam lapisan batuan kulit bumi.. sumber air tanah yaitu air hujan yang meresap kedalam tanah melalui pori-pori tanah. Air tanah dibedakan atas:
  • Air tanah dangkal, yaitu air tanah yang letaknya dekat permukaan bumi diatas lapisan kedap air. Air tanah ini diambil dengan cara menggali tanah yang lebih di kenal dengan nama sumur.
  • Air tanah dalam, yaitu air tanah yang letaknya jauh dari permukaan bumi yang tersimpan dalam dua lapisan kedap air. Karena letaknya yang dalam, air tanah ini memiliki tekanan yang kuat. Apabila terjadi celah yang dapat tembus, maka akan menyembur keluar yang dinamakan dengan air artesis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar